Pelaku kekerasan siswa di SMP 2 Cimanggu diketahui telah diamankan oleh pihak kepolisian, pada Rabu (27/09).
Sedikit demi sedikit, data pelaku kekerasan siswa SMP 2 Cimanggu mulai terungkap, diketahui pelaku bullying itu berinisial K.
Akibat kenakalannya, pelaku penganiayaan yang terjadi di daerah Cilacap itu sudah empat kali berpindah-pindah sekolah.
Sebelumnya, pelaku merupakan siswa dan santri yang belajar di pondok pesantren daerah Tasikmalaya.
Saat menjadi santri, diketahui Ia sering minggat dari sekolah dan tidak mentaati aturan yang ada di sekolah dan pesantren.
Pelaku kekerasan siswa SMP 2 Cimanggu itu pernah sekolah di SMP 4 Majenang. Namun tak bertahan lama, Ia harus dikeluarkan oleh pihak sekolah karena kenakalannya yang tak bisa diredam.
Di sisi yang lain, beredar informasi di lapangan bahwa sebab terjadinya penganiayaan itu dikarenakan hubungan asmara. Korban dikabarkan kerap melakukan komunikasi dengan pacar pelaku.
Cici Mardiyanti mengungkapkan bahwa yang menjadi korban kekerasan di SMP 2 Cimanggu adalah adiknya sendiri.
“Itu adik saya, dia sekarang lagi dirawat di rumah sakit, ” terang Cici dilansir dari JawaPos pada, Rabu (27/09).
Dalam video yang tengah beredar, nampak aksi kekerasan siswa di SMP 2 Cimanggu tengah menghajar temannya.
Terlihat dalam video tersebut pelaku melakukan tendangan dan pukulan bertubi-tubi ke seluruh badan korban.
Sampai saat berita ini ditulis, belum ada keterangan resmi motif dari kekerasan yang dilakukan oleh K.
Nampak jelas dalam video tersebut terdapat siswa yang mengenakan baju bercorak kotak, bercelana putih panjang dan mengenakan topi hitam tengah menghajar korban.
Baca Juga: KPU Rubah Jadwal Pendaftaran Capres, Idham Holik ungkap Alasannya
Kejadian itu bermula saat korban dan pelaku duduk berdampingan di atas bangunan tanpa dinding.
Tak lama berselang, siswa yang lain datang menghampiri dan memukul tepat ke arah muka korban. Setelah itu, pelaku berdiri langsung menendang dan memukuli korban berkali-kali.
Pelaku kekerasan di Cilacap itu sempat menyeret korban di atas lantai semen. Bahkan Ia sempat menendang korban sampai jatuh terpental ke lapang volly.
Meski sudah terpental keras, pelaku terus menerus melakukan pukulan bahkan tendangan ke arah kepala korban.
Tak ada yang coba melerai penganiayaan itu, karena pelaku akan menghajar siapa saja yang mencoba melerainya.
Sayangnya, korban sama sekali tidak melakukan perlawanan meskipun telah sipukul dan ditendang berkali-kali. Bahkan korban sempat diberi kayu dan bambu oleh pelaku untuk melawan.
Sadmoko Danardono selaku Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Cilacap, membenarkan kejadian tersebut.
“Pelaku kekerasan siswa SMP 2 Cimanggu benar adanya, dan kini telah diamankan oleh pihak kepolisian,” ungkapnya singkat.