Internasional, Sosio:Â Pemimpin kelompok bersenjata Hizbullah Lebanon telah bertemu dengan pemimpin kelompok bersenjata Palestina dari Hamas dan Jihad Islam.
Pertemuan tersebut membahas cara yang harus dilakukan oleh koalisi untuk meraih kemenangan atas Israel. Hal tersebut dikatakan langsung oleh pihak Hizbullah pada, Rabu (25/10).
Menurutnya, pertemuan itu melibatkan Sayyed Hassan Nasrallah dari Hizbullah, wakil ketua Hamas Saleh al-Arouri dan ketua Jihad Islam Ziad al-Nakhala.
“Para pemimpin membahas perkembangan terakhir sejak dimulainya Operasi Banjir Al-Aqsa dan kejadian-kejadian yang mengikutinya di semua lini, termasuk konfrontasi di perbatasan antara Libanon dan Palestina,” ungkapnya.
Media pemerintah Libanon, Al-Manar, mengungkapkan serangan Hamas pada 7 Okteber lalu terhadap Israel menewaskan sebanyak 1.400 orang.
Di sisi yang lain, Israel tak tinggal diam, serangan Hamas memicu aksi pembalasan dari Israel yang mengakibatkan sebanyak 5.700 warga Gaza meninggal dunia.
“Sayyed Nasrallah, Nakhale xan Al-arouri menilai sikap internasional, regional serta langkah startegis lainnya harus segera dilakukan untuk mengehentikan serangan nfutal Israel,” terangnya.
Diketahui sejak serangan 7 Oktober, Hizbullah telah melakukan baku tembak hampir setiap hari dengan pasukan Israel di sepanjang perbatasan Israel-Lebanon.
Kelompok Lebanon tersebut mengumumkan pada hari Rabu bahwa dua pejuangnya telah terbunuh, total sebanyak 40 pejuang yang terbunuh sejak dimulainya konflik.
Pada hari Selasa, kementerian kesehatan mengatakan bahwa 704 warga Palestina, termasuk 305 anak-anak terbunuh saat Israel meningkatkan agresinya di daerah kantong tersebut.
Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB mengatakan bahwa jumlah korban tewas pada hari Selasa merupakan angka tertinggi yang dilaporkan dalam satu hari sejak konflik dimulai.
Di Tepi Barat yang diduduki, sedikitnya 100 orang juga tewas dalam bentrokan dengan militer Israel, kata kementerian kesehatan Palestina.
Baca Juga: Keluarga kepala biro Al Jazeera Gaza jadi Korban Serangan Israel
Di sisi yang lain militer Israel mengatakan bahwa jet-jet tempurnya juga menghantam infrastruktur militer Suriah sebagai respon atas roket-roket yang diluncurkan dari negara tetangga tersebut.
Meskipun militer Israel tidak memberikan rincian lebih lanjut, mereka tidak menuduh tentara Suriah menembakkan dua roket tersebut.
Kantor berita pemerintah Suriah (SANA) mengungkapkan sebanyak delapan tentara terbunuh dan tujuh lainnya mengalami luka-luka di Deraa.