INTERNASIONAL, Sosio: Di sela-sela KTT ASEAN, PM Jepang sedikit memberikan penjelasan terkait dengan pembuangan limbah Nuklir Fukushima ke Laut lepas. Keputusan itu diambil setelah melewati beberapa tahap uji coba ilmiah.
Pertemuan KTT ASEAN yang berlangsung hari Rabu (6/9/2023) ternyata bukan hanya membahas mengenai kerjasama antar negara.
Menteri Luar Negri RI Retno Marsudi mengungkapkan Tokyo masih berpegang teguh pada pedoman yang diberikan Badan Atom Internasional (IAEA).
“Bahwa Perdana Mentri Jepang menjelaskan Jepang sudah melakukan langkah-langkah Transparansi dan juga masalah Scientific Based. Proses ini dilakukan bersama dengan IAEA,” ucapnya.
Walaupun menuai kontra terhadap langkah yang diambil Jepang, namun proses merilis air limbah dari Fukushima sudah Jepang lakukan sejak akhir Agustus kemarin.
Tokyo Jepang juga akan menjamin keselamatan masyarakatnya dan mengantisipasi kelangsungan industri maritim.
Hal tersebut dikarenakan kejadian ini juga akan berdampak buruk pada Reputasi Jepang sendiri.
Tokyo juga sempat memberikan keterangan kepada CNBC Indonesia bahwa Jepang akan bertanggung jawab jika terjadi sesuatu.
Dengan demikian Negara Jepang bakal menjamin keamanan pembuangan limbah ke laut. Selain itu Jepang akan menjaga segala sesuatu yang dapat berdampak buruk terhadap kelestarian lingkungan.
Terkait resiko pembuangan limbah nuklir ke laut juga sempat dikomunikasikan oleh PM Jepang kepada ketua Federasi Nasional Asosiasi Koperasi Perikanan yaitu Masanobu Sakamoto.
Mereka berusaha meyakinkan keamanan limbah tersebut. Akan tetapi, pada hari selasa China memanggil Duta Besar Jepang Terkait dengan keputusannya membuang limbah Nuklir ke laut.
Segala upaya yang dilakukan Jepang ternyata masih belum bisa meyakinkan negara-negara lain.
Kemudian China akhirnya mampu melarang segala bentuk Impor hasil Laut yang berada dekat dengan area pembuangan Limbah.
“Egois dan tak bertanggung jawab” Begitulah tuduhan Jubir kementrian Luar negri Wang Wenbin kepada Jepang.
Ia menambahkan bahwa Laut harus diperlakukan layaknya fasilitas umum, harus di jaga bersama, saling menjaga dan melestarikan supaya tidak jadi tempat pembuangan akhir.
Desakan demi desakan diarahkan kepada Jepang Terkait masalah Limbah. Terutama Negara China yang mengecam keras akan tindakan Jepang yang dinilai kurang bijaksana.
“Harus ada pembahasan secara mendalam Terkait itu dengan negara-negara tetangga sebelum mengambil keputusan yang sangat beresiko” ujar Wang dalam sebuah konferensi pers
Sebagai perwakilan China ia menambahkan walaupun akan bertanggung jawab Jepang juga harus diawasi dengan ketat.
Selain China, Hongkong juga memberikan pernyataan akan menghentikan impor beberapa produk dari Negara Matahari tersebut. Selain itu, China juga sangat menentang terhadap keputusan Jepang.