Nasional, Sosio: Sebanyak 55 perwira tinggi dan menengah Polri dimutasi oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Total dari puluhan perwira tersebut diantaranya terdapat 6 Kapolda yang diganti.
Menurut Brigjen Pol Ahmad Ramadhan selaku Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, rotasi dan mutasi adalah hal yang sangat wajar.
Hal tersebut, tuturnya, dalam organisasi tujuan dari rotasi dan mutasi adalah untuk meningkatkan kinerja setiap anggota.
Dari beberapa nama perwira tersebut diantaranya Komjen Pol Anang Revandoko yang menjabat sebagai Dankorbrimob selalu omandan Korps Brimob Polri dan diganti oleh Irjen Pol Imam Widodo.
Selain itu juga ada 6 Kapolda (Kepala Kepolisian Daerah) yang jabatannya di rotasi oleh Kapolri diantaranya Kapolda Jawa Timur yaitu Irjen Pol Toni Hermanto yang akan digantikan oleh Irjen Pol Imam Sugianto yang mana sebelumnya menjabat sebagai Kapolda Kalimantan Timur.
Sementara untuk jabatan Kapolda Kaltim rencananya akan digantikan oleh Pol Nanang Avianto yang sebelumnya dijabat oleh Kapolda Kalimantan Tengah.
Kemudian untuk jabatan Kapolda Kalimantan Tengah akan diisi oleh Irjen Pol Djoko Poerwanto yang sebelumnya menjabat sebagau Kapolda Nusa Tenggara Barat.
Ada juga Irjen Pol Umar Faroq menjabat Kapolda NTB yang sebelumnya menjabat sebagai Widyaiswara Kepolisian Utama Tingkat I Sespim Lemdiklat Polri
Untuk jabatan Kapolda Kepulauan Bangka Belitung yang sebelumnya diisi oleh Irjen Yan Sultra akan digantikan oleh Irjen Pol Tornagogo yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Inspektur Pengawasan Umum Polri.
Sementara Irjen Pol Rudy Heriyanto yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolda Banten akan digantikan oleh Brigjen Pol Abdul Karim.
Sementara itu ada beberapa alasan mengapa seorang perwira polri di mutasi oleh Kapolri, berikut diantaranya :
1. Kebutuhan Organisasi
Polri melakukan mutasi untuk memenuhi kebutuhan organisasi, seperti mengisi posisi yang kosong atau memperkuat unit atau divisi yang membutuhkan peningkatan.
2. Pengembangan Karier
Mutasi juga dapat menjadi bagian dari pengembangan karier perwira. Mereka dapat dipindahkan ke berbagai posisi dan daerah untuk mendapatkan pengalaman yang beragam.
3. Kinerja dan Rekomendasi
Kinerja perwira dapat mempengaruhi mutasi mereka. Perwira yang telah menunjukkan kinerja yang baik mungkin lebih mungkin untuk dipromosikan atau ditempatkan dalam posisi yang lebih strategis.
Baca Juga: Manfaat Teknik Kaizen dalam Dunia Bisnis
4. Rotasi Rutin
Beberapa mutasi mungkin dilakukan sebagai bagian dari rotasi rutin untuk mencegah terlalu lama bertahan di satu posisi, sehingga menghindari terjadinya nepotisme atau penyalahgunaan kekuasaan.
5. Kebijakan dan Kebijakan Nasional
Kebijakan pemerintah dan Polri juga dapat memengaruhi mutasi, terutama jika ada perubahan dalam struktur organisasi atau prioritas keamanan nasional.
6. Pertimbangan Geografis
Pemindahan perwira dapat dipengaruhi oleh pertimbangan geografis untuk memastikan cakupan yang merata di seluruh wilayah.
7. Faktor-faktor Pribadi
Terkadang, keputusan mutasi juga bisa dipengaruhi oleh faktor-faktor pribadi seperti permintaan perwira, kebutuhan keluarga, atau alasan kesehatan.