Rumah Sakit (RS) PHC Surabaya Jawa Timur, digegerkan dengan dokter gadungan bernama Susanto.
Pria lulusan SMA tersebut menyamar selama dua tahun, akan tetapi penyamarannya terbongkar setelah pegawai RS curiga dengan data identitas Susanto.
Penyamaran Susanto terbongkar dalam sidang dakwaan di ruang Pengadilan Negeri Surabaya, pada Senin (11/9).
Susanto mengatakan, penyamarannya itu berawal pada bulan April tahun 2020 pada saat RS PHC Surabaya membuka lowongan pada bagian Tenaga Layanan Clinic sebagai dokter First Aid.
Dia kemudian menggunakan identitas milik Dr. Anggi Yuriko supaya bisa lolos kriteria yang di minta pihak RS.
Diketahui bahwa Susanto kemudian mengganti foto korbannya dan menggunakan foto dirinya sebagai gantinya.
Kemudian Susanto di panggil untuk mengikuti wawancara via online pada tanggal 13 Mei 2020, Susanto juga memalsukan foto dari satu bendel data agar penyamarannya semakin kuat.
Susanto kemudian melampirkan Ijazah Kedokteran, Kartu Tanda Penduduk, CV yang berisikan Surat Izin Praktik (SIP) Dokter, dan Sertifikat Hiperkes.
Diketahui bahwa seluruh data pendaftaran yang diberikan Susanto tersebut didapatnya dari website Fullerton.
Setelah lolos seleksi, Susanto sang Dokter Gadungan itu kemudian dipekerjakan menjadi dokter Hiperkes Fulltimer di PHC Clinic.
Baca Juga: Merinding! Satu Keluarga Ditemukan Sudah Menjadi Mayat di Depok
Selain itu Ia ditugaskan di Klinik K3 PT Pertamina EP IV tepat pada tanggal 15 Juni 2020 hingga tanggal 31 Desember 2022.
Selama bekerja sebagai Dokter gadungan tersebut Susanto di beri gajih Rp. 7,5 Juta Rupiah. Dia juga diberikan berbagai tunjangan dari RS PHC Surabaya.
Namun Aksi penyamarannya tersebut terbongkar ketika pihak rumah sakit akan memperpanjang kontraknya.
Ika Wati selaku pegawai RS PHC meminta ulang berkas lamaran yang dulu Susanto berikan.
Berkas-berkas yang di maksud adalah FC Ijazah, FC STR (Surat Tanda Registrasi), FC Daftar Riwayat Hidup (CV) FC ATLS, FC KTP, FC Sertifikat Pelatihan, FC Hiperkes, sampai FC ACLS atas nama Dr. Anggi Yurikno.
Kemudian Ika Wati pun mengecek keaslian sertifikat di website sampai ditemukanlah data Dr. Anggi Yurikno dan bukan Susanto yang muncul di website.
Dari data tersebut ditemukan bahwa Dr Anggi Yurikno bekerja di Rumah Sakit Umum Karya Pangalengan Bhakti Sehat Bandung.
Sehingga dalam kesempatan itu Susanto dapat terdeteksi sebagai Dokter Gadungan di Rumah Sakit (RS) PHC Surabaya Jawa Timur.