Di tengah maraknya bencana alam dan perkembangan teknologi, kini AI mampu memprediksi gempa bumi.
Walaupun tidak ada yang tahu bagaimana takdir akan terjadi kita hanya bisa mempersiapkannya, salah satunya dengan adanya AI ini.
Prediksi bencana alam, khususnya gempa bumi menjadi sebuah Fenomena serius yang membawa resiko bagi masyarakat.
Akan tetapi dengan seiring berkembangnya ilmu teknologi, kini sudah tersedia AI atau bisa disebut juga kecerdasan buatan.
Kini para peneliti telah mengembangkan alat yang bisa mendeteksi adanya gempa bumi. Dengan adanya teknologi AI yang bisa memprediksi gempa dengan akurasi hingga 70 persen.
Teknologi AI ini bisa memprediksi gempa bumi satu minggu sebelum kejadian. Hal tersebut sudah pernah diuji coba kurang lebih selama tujuh bulan di Tiongkok.
Adanya teknologi ini diharapkan bisa membantu mengurangi dampak gempa bumi bagi kehidupan masyarakat luas dan perekonomian.
Dikutip dari Media News18 yang menjelaskan bahwa AI yang sudah dikembangkan oleh para peneliti di Universitas Texas di Austin ini telah dilatih untuk mendeteksi perubahan statistik yang bisa dipasangkan oleh para peneliti pada gempa bumi, Selasa (10/10).
Hasil dari uji coba di Tiongkok, AI berhasil memprediksi sekitar 14 titik gempa bumi dari jarak sekitar 400 mil dari perkiraan terjadinya gempa bumi.
Tidak hanya itu, AI juga memprediksi kekuatan gempa yang akan terjadi dengan akurasi hampir tepat dengan kejadian.
Dari beberapa uji coba hanya 1 persen kegagalan itupun hanya sebuah peringatan palsu.
Baca Juga: Tips Persiapan Mendaki Bagi Pemula
Belum diketahui apakah uji coba ini bakalan berhasil apabila di uji di tempat lain. Namun upaya para peneliti terus dilakukan demi memberikan rasa aman terhadap bencana terutama gempa bumi.
Sergey Fomel yaitu Profesor di Biro Geologi Ekonomi UT sempat mengatakan bahwa Ia belum bisa memprediksi seluruh tempat di dunia.
Namun atas apa yang Ia temukan sekarang bisa membuktikan tidak ada yang mustahil jika kita berusaha.
Setelah ditemukannya AI yang bisa memprediksi gempa bumi, penemuan Itu pun kini sudah di publikasikan dalam sebuah jurnal Bulletin of the Seismological Society of America.