RAGAM, Sosio: Dalam era globalisasi yang semakin kompleks, doktrin peradaban Islam menghadapi berbagai tantangan yang memerlukan transformasi strategis.
Modernisasi dan perkembangan teknologi telah mengubah cara umat Islam memahami dan mempraktikkan ajaran mereka.
Di tengah arus perubahan ini, nilai-nilai tradisional sering kali terancam oleh pengaruh luar yang tidak sejalan dengan prinsip-prinsip Islam.
Hal ini menciptakan dilema identitas bagi banyak individu Muslim, yang merasa terjepit antara tuntutan zaman dan ajaran agama.
Salah satu tantangan utama adalah bagaimana mengembangkan sikap toleransi dan pluralisme dalam masyarakat yang multikultural.
Dalam konteks ini, penting bagi umat Islam untuk mengadopsi pendekatan inklusif dan dialogis, sehingga dapat menjaga harmoni sosial di tengah perbedaan.
Selain itu, munculnya ekstremisme dan radikalisasi menjadi ancaman serius yang tidak dapat diabaikan.
Kelompok-kelompok ekstremis sering kali memanfaatkan ketidakpastian dan ketidakpuasan masyarakat untuk menyebarkan ideologi mereka, menciptakan stigma negatif terhadap agama Islam secara keseluruhan.
Data menunjukkan bahwa program pendidikan berbasis nilai-nilai moderat telah berhasil mengurangi tingkat radikalisasi di kalangan generasi muda hingga 30% dalam lima tahun terakhir.
Keterlibatan komunitas Muslim dalam kegiatan sosial dan ekonomi, seperti zakat dan sedekah, meningkat hingga 40% sejak tahun 2020.
Hal ini mencerminkan komitmen umat Islam terhadap keadilan sosial dan kesejahteraan masyarakat.
Untuk menghadapi tantangan ini, diperlukan upaya kolektif dalam melakukan reinterpretasi ajaran Islam agar sesuai dengan konteks zaman modern tanpa mengorbankan nilai-nilai dasarnya.
Pendidikan inklusif yang menekankan dialog antaragama dan penghargaan terhadap keberagaman menjadi sangat penting.
Dengan cara ini, umat Islam dapat memahami ajaran mereka dengan cara yang lebih progresif dan toleran.
Dialog antaragama juga perlu diperkuat sebagai platform untuk membangun pemahaman bersama dan mengurangi ketegangan antara komunitas berbeda.
Upaya ini dapat membuka jalan untuk kerjasama yang lebih baik di tingkat lokal maupun global.
Pemanfaatan teknologi informasi untuk menyebarkan pemahaman yang benar tentang Islam menjadi langkah strategis dalam melawan narasi ekstremis di media sosial.
Dengan langkah-langkah transformasi ini, diharapkan doktrin peradaban Islam dapat beradaptasi dengan baik terhadap tantangan zaman serta menjaga relevansi ajarannya di tengah dinamika global yang terus berubah.
Transformasi ini bukan hanya penting bagi umat Islam, tetapi juga bagi masyarakat luas dalam menciptakan dunia yang lebih damai dan inklusif.
Ditulis Oleh: Siti Zahrotul Mulkiyah (Peserta LK 3 Badko HMI Jabar)