Ragam, Sosio: Bagi kalangan santri yang sudah lama mondok di pesantren, mungkin sudah tidak asing lagi dengan istilah yang ada di pesantren.
Terdapat sejumlah istilah yang sering digunakan oleh santri untuk berkomunikasi. Tidak hanya para santri, pemakaian istilah ini juga sering digunakan oleh kyai atau ustadz-ustadzah dalam memberikan pembelajarannya.
Maka, untuk calon santri atau yang akan masuk ke dunia Pesantren harus tahu istilah-istilah tersebut.
Berikut 10 Istilah yang dikenal di pesantren yakni:
1. Murajaah
Dalam masa belajar di Pondok pesantren, para santri akan senantiasa diharuskan menghapal pelajaran atau Tahfiz Al-Qur’an.
Istilah Muraja’ah ialah mengulang kembali dan mempertahankan hafalan baik itu pelajaran ataupun Al-Qur’an.
2. Iqob atau Ta’zir
Sejumlah Pondok Pesantren biasanya menerapkan aturan khusus untuk para santri. Jika dilanggar maka akan ada hukuman atau denda kepada santri yang melanggar tersebut.
Hukuman tersebut di pesantren biasa dikenal dengan sebutan Iqob. Selain itu, ada yang menyebutnya dengan istilah Ta’zir.
3. Santri Kalong
Istilah Santri kalong adalah mereka yang rumahnya terbilang cukup dekat dengan pondok.
Mereka pulang kerumahnya di waktu istirahat dan kembali lagi ke pondok untuk menimba ilmu.
Namun, perlu diketahui bahwa aktivitas santri kalong tidak boleh mengganggu jadwal belajar di pesantren.
Santri tetap harus melakukan aktivitas di pondok seperti santri lainnya dengan jadwal yang sudah ditetapkan.
4.Santri Mukim
Santri Mukim adalah lawan dari Santri Kalong. Istilah ini ditujukan kepada santri yang selalu menetap di asrama semasa belajar Pondok pesantren.
Konsekuensinya, Para santri berada jauh dari orang tua. Namun, dengan menetap di asrama dapat menjadikan santri untuk lebih mandiri.
5. IN (Insyaallah Nikmat)
Dalam Pondok Pesantren biasanya ada jadwal khusus bagi para orangtua atau wali untuk menjenguk santri.
Baca Juga: Rapimnas Golkar Resmi Usulkan Duet Prabowo-Gibran
Karena tidak bisa setiap hari, ketika waktu menjenguk tersebut, biasanya orangtua menitipkan bekal untuk anaknya yang mondok.
Entah itu bekal uang jajan atau makanan yang banyak. Kebiasaan santri menyebut bekal tersebut dengan nama IN, yaitu kependekan dari Insyaallah Nikmat. Biasanya santri lainnya juga ikut menikmati IN yang dibawa tersebut.
6. Muhadharah
Dilingkungan pesantren, santri akan diberi kesempatan untuk belajar dan berlatih memberikan ceramah atau berbicara didepan santri lainnya. Kegiatan ini biasa disebut deng istilah muhadharah.
7. Bandongan
Bandongan merupakan kegiatan yang dilakukan santri ketika mengaji kitab kuning. Umumnya para santri duduk mengahadap ke depan kyai yang menerangkan bacaan kitab tersebut.
Sementara, para santri ikut memperhatikan bacaannya dan memaknai penjelasan kitab tersebut
8. Sorogan
Istilah Sorogan merupakan kegiatan dimana santri langsung belajar sendiri kepada sang kyai tersebut.
Santri yang melakukan Sorogan biasanya mereka yang membutuhkan bimbingan dan perhatian lebih khusus.
9. Musyrif
Musyrif yang dalam bahasa Arab berarti Pengawas atau orang yang sedang mengawasi. Istilah ini diartikan kepada para pembimbing santri di pondok yang memiliki tugas dan tanggungjawab untuk mengawasi santri.
Selain memiliki tugas mengawasi santri dalam hal beribadah, seperti membangunkan santri di waktu menjelang Subuh.
Istilah ini juga akan membimbing dan mengajarkan santri berbagai aktivitas lain, seperti berkebun dan bersih-bersih asrama.
10. Ndalem/Khodim
Tidak jarang santri yang sudah lama di Pondok Pesantren akan mengabdikan dirinya kepada kyai, yang disebut dengan Ndalem atau khodim.
Dari aktivitas tersebut juga santri akan lebih banyak berinteraksi dan mendapat keberhasilan ilmu dari kyai tersebut.
Itulah 10 Istilah yang dikenal di pondok pesantren, jika ingin menjadi santri atau belajar di Pondok Pesantren Istilah tersebut harus kamu ketahui. Semoga bermanfaat!