Nasional, Ragam: Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengumumkan nama Mahfud MD akan menjadi calon wakil presiden Ganjar Pranowo.
Menurut Bawono Kumoro, seorang pengamat politik, Mahfud memiliki potensi untuk membantu Ganjar mempertahankan dukungan dari pemilih berlatar belakang Nahdlatul Ulama (NU), yang memiliki jumlah pendukung yang besar di Jawa Timur.
Di sisi lain, Firman Noor dari Pusat Riset Politik BRIN mengungkapkan bahwa Mahfud dianggap bukan pilihan terbaik di kalangan Nahdliyin.
Terutama jika dibandingkan dengan tokoh NU yang memiliki garis keturunan kuat seperti Muhaimin Iskandar, yang menjadi calon wakil presiden bersama Anies Baswedan.
Sebelumnya, Megawati Sukarnoputri, Ketua Umum PDI Perjuangan, mengumumkan Mahfud MD sebagai calon wakil presiden yang akan mendampingi Ganjar Pranowo.
Mahfud dipilih setelah beberapa nama lainnya juga diperbincangkan sebagai calon wakil presiden bersama Ganjar.
Diantara nama-nama tersebut ialah Khofifah Indar Parawansa, Sandiaga Uno, dan Ridwan Kamil.
Namun nama Mahfud semakin sering disebut setelah pertemuan dengan Megawati pada tanggal 17 Oktober.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Shinta Kamdani, menyatakan pihaknya tidak memiliki penilaian apakah pilihan cawapres tersebut baik atau buruk. Sebab setiap orang memiliki pilihan sendiri.
Shinta menekankan pentingnya memilih pemimpin yang mendukung pembentukan lapangan usaha di Indonesia. Mengingat bahwa masa bonus demografi Indonesia hanya berlangsung selama 10 tahun.
Oleh karena itu, Apindo selalu mendorong pemilihan pemimpin yang dapat memajukan daya saing, pengembangan sumber daya manusia, dan sebagainya.
Shinta juga berharap pemerintah dapat menjaga keamanan dan stabilitas politik untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif dan menarik investor.
Apindo telah menyusun road map sebagai kontribusi dari pengusaha untuk calon pemimpin yang mencantumkan kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan.
Baca Juga: Resmi, Mahfud MD Jadi Cawapres Ganjar Pranowo Pada Pemilu 2024
Shinta melihat pasangan Capres dan Cawapres Ganjar-Mahfud sebagai pilihan yang positif untuk kemajuan ekonomi Indonesia.
Kemudian Dia juga menyatakan tidak memandang usia atau gender sebagai faktor penentu dalam memilih pemimpin.
Ia menegaskan yang terpenting adalah kemampuan pemimpin tersebut bisa membawa Indonesia menjadi lebih maju lagi.