Daerah, Sosio: Jelang Idul Adha 2024 dan ibadah kurban, Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Ciamis menggelar sosialisasi terkait cara memilih hewan kurban dan penyembelihan.
Kegiatan sosialisasi tersebut dilaksanakan pada Selasa (21/05/2024) di Masjid Agung Ciamis kepada para jamaah pengajian.
Giyatno selaku Kepala Disnakkan Ciamis menyampaikan banyaknya hewan kurban yang diperjualbelikan menjelang Idul Adha dan ubah kurban tahun ini.
Berdasar pada fatwa MUI, menurut Giyatno dalam memilih hewan kurban harus yang sudah cukup umur.
“Salah satu syarat sahnya ibadah kurban adalah hewannya harus cukup umur, jika belum maka dapat mempengaruhi sah dan tidaknya dalam ibadah kurban,” ungkapnya.
Selain cukup umur, Giyatno menambahkan yang harus menjadi perhatian lagi adalah dari kesehatan hewan kurban. Masyarakat harus memastikan hewan tersebut tidak kurus, tidak cacat, dan jantan.
“Masih banyak di Ciamia, umumnya di Indonesia, hewan yang dijadikan kurban itu belum cukup umur,” kata dia.
Giyatno kembali menjelaskan terkait tanda-tanda hewan kurban untuk sapi atau kerbau bisa dilihat dari sepasang gigi tetap, itu tandanya hewan tersebut berumur 2 tahun.
“Sedangkan kambing yang berumur satu tahun makan akan terlihat gigi yang tumbuh sepasang,” ungkapnya.
Untuk teknis penyembelihan, Giyatno menuturkan masih adanya teknis penyembelihan yang belum sesuai syariat Islam.
“Hal itu karena tidak melihat sisi kesejahteraan hewan dan tingkat stresnya hewan,” ungkap Giyatno.
Menurutku Giyatno, hewan yang mengalami tingkat stres yang tinggi akan mengakibatkan pada kualitas daging hewan itu sendiri.
Selain itu, Giyatno menjelaskan terkait penyembelihan jenis betina yang produktif akan berakibat pada berkurangnya populasi ternak.
Giyatno juga menyoroti terkait segi kebersihan dalam mengolah daging kurban yang masih rendah.
“Maka dari itu, perlunya kehadiran pemerintah melalui dinas terkait guna menjamin kesehatan dan keamanan sebelum masyarakat mengkonsumsinya. Dengan memperhatikan beberapa poin tersbut dapat mencegah risiko dari bahaya penyakit hewan,” ungkapnya.