Nasional, Sosio: Nama Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Sugiono, tengah ramai diperbincangkan di jagat media sosial.
Bukan karena prestasi, melainkan pidato bahasa Inggrisnya yang dianggap mengecewakan oleh banyak warganet.
Momen ini terjadi saat Sugiono berbicara di acara Conference on Indonesia Foreign Policy (CIFP) 2024 pada Minggu (1/12/2024).
Dalam pidatonya, Sugiono terlihat gugup dan terbata-bata ketika menyampaikan poin-poin utama menggunakan bahasa Inggris.
Ia juga beberapa kali berhenti untuk melihat catatan yang dibawanya. Potongan video pidato ini kemudian diunggah oleh akun X (Twitter) @Arsipaja, yang menuliskan caption sederhana: “Sugiono – Menlu RI.”
Tak butuh waktu lama, unggahan tersebut langsung viral. Warganet mulai membandingkan kualitas Sugiono dengan Menlu sebelumnya, Retno Marsudi, yang dikenal memiliki kemampuan diplomasi dan penguasaan bahasa asing yang sangat baik.
Menlu Sugiono Fasih 59 Bahasa? Warganet Sangsi
Salah satu alasan mengapa Sugiono menjadi bahan pembicaraan adalah klaim di media sosial TikTok, salah satu akun yang menyebutnya fasih berbicara dalam 59 bahasa.
Namun, setelah melihat penampilannya di CIFP, warganet mempertanyakan kebenaran klaim tersebut.
“59 bahasa? Bahasa Inggris aja belepotan, gimana 58 bahasa lainnya?” tulis seorang pengguna X.
“Maaf, vocabnya minim, pronunciation-nya medok Jawa banget, terus kenapa lebih banyak puja-puji Prabowo daripada ngomongin isu politik luar negeri?” komentar lainnya.
Banyak warganet juga merasa kualitas Sugiono sebagai Menlu jauh di bawah pendahulunya.
“Setelah Marty Natalegawa dan Retno Marsudi, tiba-tiba dapat Sugiono. Bener-bener kebanting, bro,” tulis akun lain.
Pidato yang Bikin Geleng-Geleng
Dalam pidatonya, Sugiono sempat menyebutkan komitmen Indonesia untuk terus menavigasi politik luar negeri di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Namun, isi pidatonya dianggap dangkal dan lebih banyak berisi pujian terhadap Presiden.
“Saya yakin akan membantu melaksanakan tanggung jawab yang diberikan Presiden Prabowo untuk menavigasi politik luar negeri Indonesia. Ada beberapa pertanyaan mengenai arah politik luar negeri Indonesia di masa depan. Saya pikir apa yang dijelaskan Pak Dino sudah sangat baik,” ujar Sugiono dalam pidatonya yang sudah diterjemahkan.
Alih-alih mendapatkan apresiasi, kalimat tersebut justru menambah daftar kritik. Banyak yang menyebutnya tidak memiliki wibawa dan kurang menguasai isu strategis di kancah internasional.
Warganet berharap Menlu Indonesia memiliki kemampuan komunikasi yang baik, terutama dalam bahasa Inggris, sebagai bahasa internasional.
“Kalau cuma jadi corong politik domestik, kasihan dong diplomasi kita di luar negeri,” tulis seorang pengguna X.
Meski dihujani kritik, Sugiono belum memberikan tanggapan terkait viralnya pidato ini. Namun, publik berharap ke depan ia mampu membuktikan bahwa dirinya layak menyandang posisi strategis sebagai Menteri Luar Negeri Indonesia.
Warganet tak akan melewatkan setiap aksinya di panggung diplomasi internasional.