Daerah, Sosio: Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Ciamis, Eka Permana Oktaviana melalui Dede Saepulloh selaku Pendamping Rehabilitasi Sosial sampaikan pentingnya orang tua yang memiliki anak penyandang disabilitas diberikan bimbingan.
Konseling tersebut dilaksanakan di SLB Budi Bakti yang berlokasi di Kawali pada Kamis (07/03/2024) dan diikuti oleh 25 orang tua siswa.
“Di masyarakat atau lingkungan sosial, anak disabilitas masih ada yang menganggap sebuah aib,” kata Dede.
Maka dari itu penting sekali para orang tua diberikan bimbingan agar tetap kuat, tangguh, dan tidak kehilangan semangat dalam memberikan pengasuhan kepada anak.
Dede menerangkan di dalam lingkungan masyarakat, anak penyandang disabilitas sering menerima bullying atau orang tua minder karena memiliki anak yang mengalami gangguan keterbelakangan.
“Sehingga pada situasi tersebut, terkadang anak tidak mendapatkan pengasuhan yang maksimal atau dikurung di dalam rumah,” tuturnya.
Oleh sebab itu, menurut Dede perlu adanya kegiatan bimibangan bagi orang tua yang memiliki anak disabilitas, terkhusus di SLB Budi Bakti.
Mengangkat tema Pemberian Bimbingan Fisik, Mental, Spiritual dan Sosial bagi Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) Tahun Anggaran 2024 diharapkan orang tua siswa menjadi tangguh.
“Dengan begitu, mereka akan mendidik anak-anaknya menjadi sosok yang tangguh dan mandiri,” ungkapnya.
Kesiapan Fisik, Mental, dan Spiritual
Salah satu materi yang disampaikan oleh pendamping dari Dinsos Ciamis adalah mempersiapkan kesiapan orang tua secara fisik, mental, dan spiritual dalam kehidupan bermasyarakat.
“Ketiga poin itu harus sangat dipersiapkan karena masih ada di lingkungan sekitar kita yang memberikan stigma negatif atau tidak normal kepada anak penyandang disabilitas,” ungkapnya.
Dede Saepulloh mengingatkan jika anak penderita gangguan sangat membutuhkan sosok panutan dan itu ada di orang tua serta keluarga yang harus pertama menerima kondisi mereka.
“Sebenarnya ini tidak mudah, mental yang kuat sangat dibutuhkan, serta fisik yang tangguh dan dibarengi dengan spriritual orang tua yang mumpuni yang dapat menjadi tempat panutan dan bergantungnya anak-anak tersebut,” ujarnya.
Peran orang tua dan keluarga sangat dibutuhkan dan wajib dalam membantu tumbuh kembang anak penyandang disabilitas.
“Tentunya harus disesuaikan dengan kapasitas anak tersebut, butuh ketelatenan dalam mengurus mereka,” kata Dede.
Pendamping Rehabilitasi Sosial tersebut berharap para orang tua lebih percaya diri dalam mendidik dan memberikan pengasihan terhadap anak sehingga dapat beradaptasi di lingkungannya dan mandiri.