spot_imgspot_img

PCNU Ciamis Serukan Perlawanan Terhadap Pelecehan Kiai dan Santri

- Advertisement -

Ciamis, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Ciamis menegaskan sikap tegas melawan setiap bentuk pelecehan terhadap kiai dan santri.

Panitia Membacakan Deklarasi dalam acara Peringatan Hari Santri Nasional 2025 oleh Lembaga Lakpesdam PCNU Ciamis, Rabu (22/10/2025).

Deklarasi Marwah Santri

Ketua PCNU Ciamis, KH. Arief Ismail Chowas, menyampaikan bahwa kiai dan santri memiliki peran penting dalam menjaga moral umat.

Ia menegaskan bahwa pelecehan terhadap mereka merupakan tindakan tidak beradab dan harus dilawan bersama.

“Kami mengutuk keras siapa pun yang merendahkan kiai dan santri.
Pesantren telah melahirkan banyak tokoh bangsa dan menjaga moral negeri,” tegas KH. Arief.

Maraknya Narasi Negatif Pesantren

KH. Arief juga menyoroti maraknya narasi negatif terhadap kiai dan pesantren di media sosial.

Ia mengingatkan masyarakat agar lebih bijak dan tidak mudah terprovokasi informasi menyesatkan.

“Bijaklah bermedia sosial. Jangan ikut menyebar kebencian terhadap ulama dan pesantren,” ujarnya.

“Masyarakat Ciamis sudah dewasa. Kita harus memilah informasi dan menjaga keharmonisan,” tambahnya.

Sembilan Poin Sikap Tegas

Dalam deklarasi tersebut, PCNU Ciamis memuat sembilan poin sikap tegas:

1. Kiai dan santri adalah penjaga moral dan ilmu yang wajib dihormati.

2. PCNU menolak segala bentuk penghinaan dan ujaran kebencian terhadap kiai dan santri.

3. PCNU mengajak seluruh masyarakat menjaga kehormatan ulama dan pesantren.

4. PCNU mendukung penegakan hukum terhadap pelaku fitnah dan pelecehan.

5. PCNU berkomitmen menjaga marwah pesantren sebagai benteng pendidikan dan moral bangsa.

6. PCNU menyerukan respons bermartabat sesuai ajaran Islam terhadap tindakan penghinaan.

7. PCNU menguatkan ukhuwah islamiyah, wathaniyah, dan insaniyah untuk memperkokoh persatuan umat.

8. PCNU meneladani akhlak para kiai dalam berdakwah dan membina masyarakat.

9. PCNU berdoa agar Allah SWT melindungi kiai, santri, dan pesantren dari fitnah serta kedzaliman.

KH. Arief menegaskan, menghormati kiai dan santri bukan sekadar budaya, tetapi nilai spiritual yang harus dijaga.

“Menghormati kiai dan santri membawa berkah.
Nilai ini tidak diukur dengan logika, tapi dirasakan dengan hati,” pungkasnya.

Bagikan

Komentar

Artikel Terkait
- Advertisment -spot_img

Populer

- Advertisment -