Internasional, Sosio: Serangan udara Israel diketahui menyasar Gereja tertua di jalur Gaza yaitu Gereja Ortodoks Yunani Saint Porphyrius pada hari Kamis (19/10).
Kementerian Dalam Negeri Palestina menuturkan bahwa serangan itu telah menewaskan dan melukai pengungsi yang sedang berlindung di sana.
Dikutip dari WION, diketahui sekitar 5000 orang yang berlindung di Gereja Ortodoks Yunani tersebut.
Gereja tersebut sudah menampung masyarakat Palestina yang beragama Muslim ataupun Kristen.
Saksi mata mengatakan pada salah satu media AFP bahwa serangan udara itu sepertinya ditujukan dekat dengan Gereja tersebut.
Kepada media AFP militer Israel mengatakan jika jet tempurnya menghantam pusat komando dan kendali pusat. Sehingga kendali yang terlibat dalam peluncuran roket dan mortir ke wilayah Israel.
Diketahui akibat serangan tersebut tembok Gereja Ortodoks terlihat rusak.
“Kami mengetahui akan adanya laporan mengenai korban akibat serangan udara tersebut, untuk itu atas kejadian itu sedang kami tinjau,” ujar Militer Israel.
Tentara Israel menuduh pasukan Hamas sengaja membuat markas mereka berada di wilayah penduduk sipil dengan menggunakan penduduk sana sebagai tameng mereka.
Saksi mata juga mengatakan jika serangan Tentara Israel tersebut sudah merusak sebagian bangunan Gereja dan bangunan disekitarnya. Banyak warga yang terluka sehingga harus dilarikan ke rumah sakit.
Terlihat dalam sebuah video yang beredar anak laki-laki yang terluka sedang di evakuasi dari sebuah reruntuhan.
Warga yang berada di lantai paling bawah diduga kuat sudah meninggal akibat tertimpa reruntuhan.
Untuk jumlah korban tewas yang berada di Gereja belum diketahui pasti jumlahnya.
Gereja yang dibangun sekitar tahun 1150 itu adalah Gereja tertua yang masih aktif digunakan sampai sekarang di Gaza.
Lokasinya yang berada di lingkungan masyarakat Gereja ini sudah menawarkan tempat perlindungan sejak beberapa generasi sebelumnya.
Baca Juga: Briket, Solusi Bahan Bakar Ramah Lingkungan
Patriarki Ortodoks Yunani sampai ikut angkat bicara mengenai penyerangan tersebut, Ia mengatakan sangat mengecam keras aksi penyerangan tersebut.
Terlebih lagi jika serangan tersebut menyasar ke tempat-tempat perlindungan dan tempat ibadah. Tempat dimana anak-anak dan wanita bisa berlindung dengan aman.
Kemudian Ia menambahkan jika selama 13 hari terakhir pemukiman warga Gaza telah diserang sampai mereka tidak mempunyai lagi rumah. Menurutnya kejahatan seperti ini tak seharusnya dibiarkan.
Selama beberapa hari terakhir Gaza dilanda beberapa serangan yang disusul okeh serangan pejuang Hamas sejak 7 Oktober.
Menurut tentara Israel atas serangan pejuang Hamas menewaskan sekitar 1.400 orang yang sebagiannya warga sipil. Serangan Israel juga diketahui menewaskan sedikitnya 3.785 warga Palestina di Jalur Gaza.