spot_imgspot_img

Presiden Jokowi Absen dalam Rapat Sidang PBB

- Advertisement -

Presiden Jokowi kembali tidak hadir dalam Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).

Sidang tersebut dilaksanakan di New York Amerika Serikat pada tanggal 19 sampai 26 September kemarin.

Presiden Jokowi lebih memilih datang ke Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk meninjau langsung proyek ratusan triliun itu ketimbang menghadiri Sidang Majlis PBB

Absennya Presiden Jokowi menimbulkan perbincangan dikalangan petinggi negara lainnya.

Politikus Partai demokrat Jansen Sitindaon yang tiba-tiba memposting video Perdana Mentri Malaysia bersama Presiden Susilo Bambang Yudoyono.

Netizen mengungkapkan postingan Jansen bermaksud seperti sindiran tentang kemampuan berbahasa Inggris.

Netizen menyebutkan dalam kolom komentar bahwa hal ini sudah menjadi isu klasik perbandingan para Presiden tentang seberapa bisa menguasai bahasa asing.

Dalam data catatan bisnis, memang dijelaskan bahwa selama Jokowi menjabat sebagai Presiden Ia tak pernah menyampaikan pidato di depan sidang PBB.

Pada dasarnya sidang PBB biasanya selalu mengangkat isu-isu sosial, seperti kondisi Geopolitik Global ataupun Konflik diberbagai Negara lainya.

Indonesia sebenarnya memiliki peran penting dalam PBB, pernah sekali PBB mengecam tentang agresi yang di lakukan Belanda dahulu.

Indonesia pernah sekali dalam sidang PBB menggugat dominasi Negara Barat di Dunia 3.

Dibandingkan dengan Jokowi, Soekarno dulu pernah berpidato di hadapan PBB dengan berjudul To Build Word A New tentang bagaimana menata ulang tatanan dunia yang lebih di dominasi Negara-Negara Barat.

Baca Juga: Ciro Alves Selamatkan Persib dari Kekalahan

Dalam pidatonya Ia menginginkan adanya kebangkitan bangsa Asia-Afrika, bahkan Pidatonya itu ditetapkan sebagai Memory Of The World oleh PBB.

Walaupun begitu, Jokowi tetaplah Jokowi bukanlah Soekarno, alasannya tidak hadir di sidang PBB lantaran Ia lebih memilih kepentingan negaranya sendiri.

Di awal pemerintahannya biasanya ia selalu menugaskan Jusuf kalla untuk menggantikan dirinya.

Setelah beberapa tahun kemudian Presiden RI asal Solo itu selalu menunjuk Mentri Luar Negri Retno Marsudi untuk menggantikan dirinya ke sidang PBB.

Semenjak itu, rumor tentang kemampuan Presiden Jokowi dalam berbahasa Inggris dan diplomasi luar Negerinya di kalangan negara yang masuk ke dalam PBB, kerap kali menjadi perbincangan.

Bagikan

Komentar

Artikel Terkait
- Advertisment -
Google search engine

Populer

- Advertisment -