Nasional, Sosio: Terbaru, simak contoh khutbah Idul Adha 2024 dijamin menyentuh hari. Masyarakat Indonesia, khususnya umat Islam akan merayakan Hari Raya Idul Adha 2024 yang jatuh pada Senin, 17 Juni 2024.
Sama seperti Hari Raya Idul Fitri, pada Hari Raya Idul Adha, umat Islam melaksanakan sholat Ied secara berjamaah.
Setelah selesai sholat, umat Islam dianjurkan untuk mendengarkan khutbah Idul Adha. Dengan mendengarkan khutbah Idul Adha, pahala yang dijanjikan akan lebih besar.
Melansir dari laman NU Online terdapat contoh khutbah Idul Adha 2024 yang dijamin menyentuh hati dan dapat menjadi inspirasi untuk para jemaah yang mendengarkan.
Kurban, Pengorbanan, dan Kemanusiaan
Jamaah sholat Idul Adha yang ada di sini. Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan alam semesta yang telah menganugerahkan berjuta kenikmatan kepada kita di antaranya adalah kenikmatan Idul Adha.
Idul Adha mengajarkan kepada kita bagaimana berani berkorban dengan apa yang kita punya untuk membatu orang lain yang membutuhkan uluran tangan kita.
Di antaranya dengan ibadah kurban yang merupakan wujud pengorbanan untuk kemanusiaan pada sesama.
Kita harus bisa mengambil hikmah mulia, ketika Allah SWT memerintahkan Nabi Ibrahim as untuk menyembelih putra semata wayangnya, Nabi Ismail as.
Perintah suci ini mengandung makna bahwa hidup perlu pengorbanan untuk memperkuat tali persaudaraan antarsesama.
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri. Manusia merupakan makhluk yang membutuhkan orang lain dalam mewujudkan eksistensi.
Ketika kita ada kelebihan rezeki dan bisa berkorban dengan kurban bagi orang lain, alangkah baiknya tidak ditunda-tunda lagi. Yakinlah, bahwa kurban kita akan diterima Allah SWT dan akan dilipatgandakan pahalanya karena benar-benar mampu membantu orang lain yang sedang mengalami kesulitan dan duka.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Hurairah ra Rasulullah bersabda:
مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللَّهُ عَلَيْهِ فِى الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ
Artinya: “Siapa yang menyelesaikan kesulitan seorang mukmin dari berbagai kesulitan-kesulitan dunia, niscaya Allah akan memudahkan kesulitan-kesulitannya pada hari kiamat. Siapa yang memudahkan orang yang sedang kesulitan niscaya Allah mudahkan baginya di dunia dan akhirat.
اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ ولله الحمد
Jamaah Idul Adha yang dirahmati Allah SWT,
Kisah keteguhan iman dan kerelaan Nabi Ibrahim dalam mengorbankan sesuatu yang paling dicintainya, patut dicontoh oleh kita semua.
Ketika kita mengorbankan sesuatu bagi sesama, marilah kita berikan yang terbaik untuk mereka. Kita tak perlu khawatir jika harta yang kita berikan di jalan Allah akan berkurang jumlahnya.
Allah telah berjanji bahwa siapa saja memberikan yang terbaik dari hartanya dalam rangka kepatuhan menjalankan perintah-Nya, maka akan dilipatgandakan dengan jumlah yang tidak terduga-duga bagi siapa saja yang dikehendaki Allah SWT. Hal ini ditegaskan dalam surah Al-Baqarah ayat 261 berbunyi:
مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
Artinya: “Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan harta mereka di jalan Allah adalah dengan butir benih yang menumbuhkan tujuh butir, pada setiap butir seratus biji. Allah (terus-menerus) melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) laga Maha Mengetahui.”
اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وللهِ الْحَمْدُ
Jamaah Idul Adha yang dirahmati Allah SWT,
Ibadah kurban yang telah dicontohkan oleh Nabi Ibrahim AS juga memiliki makna ajaran untuk menjunjung tinggi kemanusiaan dalam beragama.
Kita perlu merenungkan mengapa Allah SWT mengganti Nabi Ismail AS dengan seekor domba. Hal ini mengandung hikmah di antaranya tidak diperbolehkannya mengorbankan dan meneteskan darah manusia.
Penggantian “objek kurban” dari manusia ke binatang juga mengandung makna bahwa manusia memiliki hak untuk hidup di dunia. Siapa pun atas nama apa pun tidak boleh menghilangkannya.
Allah SWT berfirman dalam QS Al Maidah ayat 32:
مَنْ قَتَلَ نَفْسًاۢ بِغَيْرِ نَفْسٍ اَوْ فَسَادٍ فِى الْاَرْضِ فَكَاَنَّمَا قَتَلَ النَّاسَ جَمِيْعًاۗ وَمَنْ اَحْيَاهَا فَكَاَنَّمَآ اَحْيَا النَّاسَ جَمِيْعًا
Artinya: “Barang siapa membunuh seseorang, bukan karena orang itu membunuh orang lain, atau bukan karena berbuat kerusakan di bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh semua manusia. Barangsiapa memelihara kehidupan seorang manusia, maka seakan-akan dia telah memelihara kehidupan semua manusia.”
اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وللهِ الْحَمْدُ
Jamaah Idul Adha yang dirahmati Allah SWT,
Demikianlah hikmah kurban yang merupakan wujud pengorbanan kita dalam rangka menjunjung tinggi kemanusiaan.
Semoga kita akan menjadi sosok yang membawa kemaslahatan bagi sesama dan kehidupan kita senantiasa mendapatkan rida dan keberkahan dari Allah SWT. Aamiin.