Parenting, Sosio: Anak mengalami gejala diare, para orang tua tidak perlu cemas karena ada empat cara mudah mengatasi gejala diare pada anak.
Penyakit diare tidak boleh dianggap remeh karena dapat menyerang siapa saja termasuk anak.
Biasanya penyebab diare anak karena infeksi akibat paparan bakteri, virus, dan parasit. Semuanya ini dapat menyebar melalui makanan dan minuman yang telah terkontaminasi, hingga kebiasaan jarang cuci tangan.
Diare pada anak tidak dapat dianggap remeh. Hal ini karena anak sangat rentan mengalami dehidrasi yang dapat membahayakan kesehatannya. Melansir dari berbagai laman kesehatan, ada tiga cara mudah mengatasi diare pada anak.
Memberikan Oralit pada Anak
Saat anak mengalami diare, orang tua dapat memberikan oralit pada anak. Hal ini untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang karena diare.
Pemberian oralit bisa jadi cara mengatasi diare pada anak yang cepat. Oralit adalah obat untuk menggantikan kadar elektrolit dan cairan tubuh yang hilang akibat dehidrasi.
Apabila tidak bisa membeli oralit, orang tua juga dapat membuat larutan oralit untuk pencegahan awal saat terkena diare.
Dengan cara mencampurkan dua sendok teh gula dan setengah sendok teh garam dapur ke dalam satu gelas air bersih yang matang.
Apabila sang amal muntah setelah minum oralit, tunda dulu sebentar lalu berikan kembali.
Pemberian oralit ini juga bisa mengurangi volume feses dan mengurangi mual muntah pada anak diare.
Menghindari Makanan dan Minuman Tertentu
Ketika orang tua sadar bahwa sang anak mengalami diare, langkah yang dapat orang tua lakukan yakni, menghindari makanan dan minuman tertentu yang menyebabkan diare.
Misalnya, makanan yang berminyak, makanan cepat saji, susu sapi, sayuran, dan buah-buahan yang memicu gas.
Sayuran dan buah-buahan yang memicu gas seperti, brokoli, kol, kubis, kacang-kacangan, dan jagung.
Menurut penelitian, anak yang terkena diare sebaiknya menghindari mengonsumsi jus. Minuman ini memang mengandung air, vitamin, dan mineral. Namun, cenderung memicu sakit perut sehingga dapat memperparah kondisi anak.
Begitu pula dengan minuman manis atau soda, sebaiknya hindari pemberian kedua jenis minuman ini saat anak sedang diare.
Memenuhi Cairan Tubuh ketika Diare
Diare pada anak sering dibarengi dengan kondisi kekurangan cairan yang dapat memicu dehidrasi. Jika tidak ditangani segera, dehidrasi dapat berlangsung berkelanjutan hingga menjadi parah dan menimbulkan komplikasi berbahaya, seperti kejang, kerusakan otak, bahkan kematian.
Anak yang mengalami dehidrasi ringan dan sedang akan terlihat kehausan. Sebaliknya apabila sudah mengalami dehidrasi berat, anak biasanya malas minum.
Cara mengatasi diare pada anak yang paling utama adalah dengan memenuhi kebutuhan cairan yang hilang, misalnya dengan minum banyak air putih.
Memberikan anak banyak minum air putih sebanyak cairan yang hilang ketika diare dapat mengatasi atau mencegah dehidrasi yang sering terjadi pada anak saat diare.
Tidak hanya itu saja, orang tua juga bisa memberikan makanan lembut atau makanan berkuah untuk anak yang sedang diare saat makan siang dan makan malam. Contohnya antara lain sop sayur, sup krim, atau sup kaldu untuk menjaga agar tubuhnya tidak kehilangan cairan.
Memberikan air kelapa, yogurt, atau susu pertumbuhan berbahan dasar kedelai dapat menjadi pilihan cairan yang diberikan kepada anak saat diare.