spot_imgspot_img

Intip 4 Tanda Fisik Mengalami Stres, Wajib Hati-hati Mulai Sekarang!

- Advertisement -

Ragam, Sosio: Intip empat tanda fisik mengalami stres yang wajib diperhatikan oleh setiap orang. Waspada mulai dari sekarang!

Stres tidak hanya dirasakan ketika sedang mengalami banyak masalah. Namun, ada tanda fisik yang dapat dilihat ketika seseorang mengalami stres.

Melansir dari berbagai laman kesehatan, ada empat tanda fisik mengalami stres yang harus membuat seseorang lebih waspada dan hati-hati.

Mengalami Masalah pada Pencernaan

Masalah pada pencernaan tidak hanya dialami oleh orang-orang yang terkena asam lambung. Masalah pencernaan juga terjadi saat seseorang mengalami stres.

Menurut para peneliti, perut dapat menjadi salah satu tempat pertama yang mengalami gejala stres atau kecemasan.

Para peneliti mengatakan kembali ketika seseorang stres akan memperlambat sistem pencernaan. Tubuh yang stres akan mengalihkan energinya ke otot dan jantung untuk menghasilkan respons fight-or-flight (respon stres manusia).

Sistem pencernaan yang lebih lambat dapat menyebabkan masalah pencernaan, seperti peningkatan asam lambung, yang dapat menyebabkan mulas, mual, dan kembung.

Sakit Kepala

Ketika merasakan sakit yang tidak hilang di kepala sepanjang hari, bisa jadi sakit kepala atau migrain tersebut disebabkan oleh stres.

Masih melansir dari laman yang sama, stres dapat menyebabkan nyeri tubuh dalam bentuk ketegangan otot yang menyebabkan sakit kepala dan sakit punggung.

Sakit kepala bisa terjadi ketika otot leher dan kulit kepala menjadi tegang atau berkontraksi saat stres. Oleh karena itu stres salah satu pemicu paling umum sakit kepala tipe tegang dan migrain.

Oleh sebab itu, cobalah untuk tetap terhidrasi setiap harinya. Mengonsumsi cukup air sangat penting, terutama saat stres. Selain itu, dehidrasi juga bisa memicu sakit kepala.

Jadwal Tidur yang Berantakan

Stres yang berkepanjangan dan tidak mereda tentu dapat merusak kualitas dan jadwal tidur, sehingga memicu siklus stres tidur yang tidak sehat.

Selain itu, kurang tidur juga menyebabkan masalah kesehatan mental dan fisik, termasuk menyebabkan kurang tidur di malam hari.

Hal ini karena hormon yang menyebabkan stres secara teknis adalah hormon gairah, hormon tersebut secara biologis dirancang untuk membuat seseorang tetap terjaga dan membuat sistem saraf beroperasi dalam mode fight-or-flight.

Jika sistem saraf tidak dapat tenang dan tubuh serta pikiran tidak dapat kembali ke kondisi istirahat, kemungkinan besar seseorang akan kesulitan untuk tertidur.

Mengalami Rambut Rontok

Saat seseorang mengalami rambut rontok dari biasanya kemungkinan terjadi karena sedang mengalami stres.

Menurut para peneliti, saat kadar kortisol melonjak dapat menghambat hormon lain di tubuh, seperti hormon tiroid dan ovarium. Jika hal ini terjadi, maka ini akan mempengaruhi sinyal tubuh untuk menumbuhkan rambut.

Namun, perlu diingat rambut rontok juga bisa disebabkan oleh penyakit atau kondisi kesehatan lainnya.

Ketika mengalami beberapa gejala fisik stres yang sudah dijelaskan sebelumnya, lebih baik mencoba untuk ke ahli kesehatan mental, agar dapat menjalani hidup kembali.

Bagikan

spot_img

Komentar

Artikel Terkait
- Advertisment -spot_img

Populer

- Advertisment -